contoh soal psikotest menggambar pohon

contoh soal psikotest menggambar pohon

contoh soal psikotes menggambar pohonbiasanya di setiap kita mengikuti seleksi masuk entah di cpns, perusahaan maupun bank , biasanya ada psikotess untuk menggambar suatu objek, bisa berupa pohon yang berkayu, manusia yang sedang melakukan aktifitas, maupun gambar rumah. berikut tips dan apa yang sebaiknya dilakukan pada saat anda mengikuti  test menggambar pohon, rumah maupun manusia.

Biasanya akan ada perintah dari Hrd, atau lembaga konsultan psikolog : Gambarlah pohon yang mempunyai kayu atau berkayu, dan biasanya ada perintah awal yaitu gambar pohon yang boleh digambar dan gambar pohon yang tidak boleh di gambar. Contoh gambar pohon yang tidak boleh digambar adalah : gambar pohon beringin, pohon kelap, pohon pisang dan pohon bambu.

untuk soal psikotes menggambar, adalah mengenai kelengkapan dan ketelitian , itu kunci dalam tes menggambar ini, seberapa jauh anda mempunyai permikiran terhadapa sesusatu hal apakan bisa menyeluruh apa tidak. Sebaiknya dalam tes menggambar ini, anda mengambar tanaman atau pohon yang mempunyai daun banyak, kayu atau ranting, buah, atau bunga dan akar. Pada setiap tes menggambar pohon yang dan tentunya bagi para pembaca sudah mempunyai gambaran , kira-kira pohon apa yang akan anda gambar, bantuan soal psikotes untuk mengambar pohon adalah, anda bisa menggambar pohon nangka, mannga, durian, jambu, dll, ini semua tergantung dari selera anda, yang dirasa gambar pohon mana yang mudah untuk digambar. Baca lebih lanjut

Jenis Alat Psikotest yang Digunakan untuk Tes Masuk Kerja

1.Tes Intelektual, terdiri dari :
– CFIT (Culture Fair Intelegence Test) = untuk mengungkap kemampuan mental umum
– TIU (Tes Intelegensi Umum) = untuk mengungkap kemampuan mental umum
– TKD (Tes Kemampuan Dasar) = untuk mengukur kemampuan dasar individu
– AA (Army Alpha) = untuk mengetahui daya tangkap / daya konsentrasi orang
– ADKUDAG (Administrasi dan Keuangan) = untuk mengetahui kemampuan administrasi dan keuangan
– IST (Tes inteligensi) yang terdiri dari 9 subtes didasarkan pada
anggapan bahwa strutktur inteligensi tertentu cocok dengan pekerjaan
atau profesi tertentu.

2.Tes Kepribadian

– EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) = untuk mengukur
kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya (16 faktor)
– DAM&BAUM = Draw A Man Tes (Tes Gambar Orang) ; untuk
mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja
– WARTEGG = untuk mengetahui emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek
– Tes Pauli = untuk mengukur sikap kerja dan prestasi kerja (daya
tahan, keuletan, sikap terhadap tekanan, daya penyesuaian, ketekunan, konsistensi, kendali diri)
– KRAEPLIEN = untuk mengungkap ketelitian,kecepatan, kestabilan dan
ketahanan kerja
– RM (The Rothwell Miller) = untuk mengetahui minat seseorang terhadap jenis pekerjaan
– PAPI Kostick = untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang
masing-masing mewakili need atau role tertentu, tinggi rendahnya need
atau role tertentu mempunyai arti yang spesifik. Konfigurasi yang
diperoleh adalah gambaran dari pilihan testee yang bermuatan need atau role; dan dibandingkan dengan need atau role lain dalam keseluruhan sistem kepribadian berdasarkan persepsi testee atas dirinya sendiri. Baca lebih lanjut

Mengenal dan memahami Psikotes lebih jauh

Psikotes memang satu hal yang menarik untuk dibahas karena banyak orang merasa bahwa psikotes lah yang menggagalkan keinginan mereka untuk bergabung dengan sebuah perusahaan, merasa psikotes adalah satu hal yang sulit ditaklukkan dan membutuhkan persiapan special. Bagi sebagian orang psikotes merupakan satu hal yang menakutkan atau minimal membuat mereka bertanya-tanya apa yang harus dilakukan ketika menghadapinya.

Ketika mendapatkan panggilan untuk melaksanakan psikotes, beragam respon yang dikeluarkan seperti berburu buku-buku sukses melaksanakan psikotes, bertanya kepada orang yang pernah menjalaninya, bertanya kepada ahlinya (psikolog) terkait apa yang perlu dipersiapkan atau dilakukan ketika psikotes sampai meminta bocoran soal-soal psikotes yang “biasanya” diberikan. Baca lebih lanjut

Faktor apa yang mempengaruhi hasil psikotes?

PSIKOTES : MENGENAL LEBIH JAUH DAN SEBERAPA BESAR FAKTOR FISIK DAN PSIKOLOGIS MEMPENGARUHI HASILNYA…??

Psikotes bagi sebagian orang adalah sesuatu yang sangat penting dan mendapatkan perhatian lebih dari para calon pesertanya. Begitu mendapatkan panggilan untuk psikotes, banyak orang yang berbondong-bondong membuka situs yang menyajikan topik-topik sekitar psikotes seperti tips dan trik menjalani psikotes, uji coba psikotes gratis, cara lolos psikotes, dan banyak topik psikotes yang lainnya. Banyak juga yang langsung meluncur ke toto-toko buku untuk membeli beberapa buku yang mengulas psikotes. Bagi sebagian besar orang psikotes adalah penentu akhir apakah ia diterima atau tidak pada pekerjaan yang dilamar sehingga sangat penting bagi mereka untuk “mengenal” psikotes lebih jauh. Bahkan bebarapa orang menganggap psikotes sebagai momok yang menakutkan sehingga berharap tidak usah melewati  psikotes dan langsung ke tahap berikutnya. Sebenarnya apakah psikotes itu? Secara operasional psikotes dapat diartikan sebagai serangkaian tes psikologi yang dilakukan untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Maka dalam psikotes terdapat beberapa materi sekaligus seperti tes intelegensi, tes kepribadian dan biasanya dilengkapi dengan observasi, wawancara kerja atau FGD (Focus Group Discussion).

Setiap tes selalu memiliki tujuan tertentu, aspek apa saja yang diukur. Hasil dari psikotes ini adalah profile mengenai diri Anda yang sebenarnya. Selanjutnya adalah menyesuaikan antara profile diri Anda dengan Job Des yang dimiliki oleh perusahaan. Apakah profile Anda sesuai dengan karakter tugas pekerjaan yang ditawarkan sehingga Anda bisa bergabung dalam perusahaan tersebut ataukah profile Anda masih belum sesuai dengan karakter dari pekerjaan yang ditawarkan. Kesesuaian ini penting, karena ketika profile Anda match dengan karakter pekerjaan, Anda akan enjoy dalam bekerja dan kinerja Anda akan optimal.  Hal ini jelas selain menguntungkan Anda sendiri dimana Anda merasa happy, cocok dengan pekerjaan, tidak merasa tertekan oleh pekerjaan, merasa nyaman bekerja, juga memberikan keuntungan bagi perusahaan karena dengan menempatkan orang yang tepat jelas akan memperlancar bisnis perusahaan.

Baca lebih lanjut